Kondisi sanitasi sekolah khususnya kamar kecil, baik di sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama di Kabupaten Ciamis, masih jauh dari harapan.
“Kondisi toilet sekolah yang higienis merupakan bagian yang sangat penting dalam menciptakan sebuah lingkungan yang sehat bagi siswa didik. Kita tidak bisa pungkiri, hingga saat ini hal itu masih terbilang kurang memadai. Tidak sedikit sekolah yang hanya memiliki paling banyak dua kamar kecil, padahal jumlah siswanya banyak,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Anto Risyanto, Sabtu (14/9/2013).
Dijelaskan Anto, di Kabupaten Ciamis, jumlah sekolah dasar sebanyak 1.044 unit dan 148 sekolah menengah pertama. Dari jumlah sekolah dasar dan menengah pertama tersebut, jumlah ideal kamar kecil berdasarkan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO, world health organization-red) PBB, perbandingan fasilitas toilet di sekolah yang baik adalah 1 berbanding 25 untuk siswi dan 1 berbanding 40 untuk para siswa.
Artinya, apabila rata-rata satu SD/MI memiliki 120 murid dan masing-masing terdiri atas 60 murid laki-laki dan perempuan, jumlah toilet minimal 2 untuk laki-laki dan 3 untuk wanita.
“Salah satu contoh sarana keberadaan toilet di sekolah yang memenuhi aturan yakni di SMP N 1 Cijeungjing. Di sekolah tersebut terdapat 636 siswa. Jumlah toiletnya terdiri dari 22 toilet untuk siswa dan 2 toilet guru. Hal ini sesuai dengan rasio siswa,” ungkap Anto.
Selain di SMP N 1 Cijeungjing, keberadaan toilet di SMP N 2 Ciamis yang terdapat 11 kamar kecil siswa putra dan 6 kamar kecil siswi ditambah 2 toilet guru. Jumlah peserta didiknya mencapai 628 orang. Dengan demikian, rasio secara umum yakni 1:36 orang.
Meski terdapat sekolah yang sudah memenuhi kriteria mengenai sanitasi sekolah, namun Anto pun tidak memungkiri masih banyak kamar kecil sekolah yang tidak memenuhi kriteria sehat, bersih, dan ramah lingkungan. (PRLM)***