Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Suhardi Alius, mengatakan kepolisian terus memburu pelaku penembakan anggota kepolisian di Pondok Aren dan depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Para pelaku diduga melarikan diri ke wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
“Kejadiannya di Jakarta. Wilayah pelarian paling luas adalah kalau tidak ke Banten, ya, ke Jawa Barat ” kata Suhardi seusai meninjau pengamanan Pilkada Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 22 September 2013.
Kapolda meminta dan mengimbau warga segera melaporkan jika menemukan ada orang baru yang dinilai mencurigakan. “Polisi tidak akan mampu mengungkap semua masalah tanpa ada bantuan masyarakat dan juga media,” kata dia.
Terkait informasi bahwa pelaku pernah berlatih di Gunung Syawal, Ciamis, menurut Suhardi, informasi itu masih diselidiki. “Itu sifatnya masih informasi, terus kita dalami. Memang wilayahnya luas sekali,” kata Suhardi.
Kapolda juga menginstruksikan jajarannya untuk bekerja sama dengan masyarakat guna mengidentifikasi wilayah yang disebut-sebut pernah dipakai latihan oleh pelaku. Selain itu, polisi juga mengidentifikasi tempat-tempat pembuatan atau perakitan senjata, seperti di Cipacing.
“Perintah saya untuk didata semua pembuat senjata di sana. Karena ada yang sudah tergabung dalam koperasi, dan ada juga yang membuat sendiri-sendiri. Semua saya minta data sehingga potensi penyimpangannya kecil,” kata dia.
Suhardi menambahkan, pihaknya juga sudah membuat unit-unit atau tim kecil untuk mendeteksi lokasi latihan pelaku penembakan. “Semua kita buat secara tertutup. Ada unit kecil disebar untuk deteksi itu,” ujarnya.
(Tempo/CNc)