Viking Clap,, Simbol Kebersamaan Suporter dan (Akan Menjadi) Tradisi Baru PSGC Ciamis

ciamisnews
ciamisnews

Mengangkat kedua tangan kemudian menepuk di atas kepala, mengikuti tempo pukulan tambur yang semakin cepat, dan diakhiri seruan “huuu”. Viking Clap, suguhan yang akhir-akhir ini menjadi tradisi baru suporter Indonesia.

Viking Clap mulai populer saat dipertunjukan para suporter Islandia usai timnasnya menaklukkan Inggris pada babak 16 besar Piala Eropa 2016 sekitar lima ribu suporter dipimpin Aaron Gunnarson serentak melakukannya.

Detik-detik pertama Viking Clap dipertunjukan dianggap momen yang indah dan begitu magis dalam sepak bola. Momen ini kemudian mengantarkan suporter Islandia masuk dalam nominasi suporter terbaik FIFA 2016.

Pada awalnya selebrasi ini lebih dikenal dengan sebutan Thunder Clap. Namun karena Islandia yang mempopulerkannya identik dengan bangsa Viking, bangsa penakluk dan penjajah asal Skandinavia, termasuk Swedia, Norwegia, Denmark, dan Islandia, selebrasi dengan tepukan tangan ini kemudian lebih dikenal dengan Viking Clap.

Sabtu, 08 Desember 2018 tak seperti biasa nya, usai laga, para pemain psgc tidak menghampiri tribun, tetapi berkumpul dan membentuk lingkaran di tengah lapang. Seorang dirigen suporter Viking Galuh kemudian membawa Tambur dan Stik pemukul nya tentu saja. Penonton yang sudah mulai meninggalkan tribun kembali lagi berdiri. Dan meski bukan pertama kali nya (biasa dilakukan di sisi lapangan) tetapi Viking Clap serentak ini menjadi pemandangan baru yang menarik di Stadion Galuh.

Ganjar akhir nya di berikan kehormatan untuk memimpin Viking Clap, setelah Aldi Imron dan Arip Budiman sepakat menunjuk Ganjar. Penonton dan suporter pun satu komando bertepuk tangan dan berteriak. Aura magis memang tak tercipta maksimal, karena jumlah penonton tak begitu banyak. Tetapi ini menjadi awal baik bagi PSGC, Manajeman, Panpel, dan tentu saja suporter.

Ide ini muncul dalam diskusi bersama Panpel, manajemen, dan Komunitas suporter. Selain Chant dan Anthem, Viking Clap juga disepakati dilakukan agar pemain tak harus berkeliling menghampiri suporter, ini juga menjadi sebuah simbol perdamaian dan kebersamaan seluruh elemen suporter Ciamis.

Mas AHim awal nya yang mengusulkan konsep ini, dengan H.Herdiat sebagai pemukul tambur, tetapi disepakati kemudian Pemain lah yang menjadi pemimpin Viking Clap.

Semoga Ini menjadi momen bagus untuk terus tumbuh nya fanatisme dan kecintaan terhadap PSGC Galuh Ciamis.

Terima kasih:

Balad Galuh – Galuh Curva Sud – Viking Galuh

Dan seluruh elemen suporter PSGC lain nya yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

 

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *