KABUPATEN CIAMIS,– Penjabat (Pj) Bupati Ciamis, Budi Waluya melakukan monitoring langsung terhadap pelaksanaan seleksi kompetensi untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemkab Ciamis, Jum’at (06/12/2024). Kegiatan seleksi PPPK ini dilaksanakan di Al Fath Building Centre Tasikmalaya 5-7 Desember 2024.
Monitoring yang dilakukan oleh Pj. Bupati ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan seleksi kompetensi berjalan dengan lancar, transparan, dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Seleksi kompetensi PPPK ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Ciamis untuk meningkatkan kualitas layanan publik melalui pengadaan tenaga kerja profesional dan berkualitas.
Diketahui sebanyak 1.996 pelamar PPPK di Ciamis tahap pertama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan melaksanakan tes kompetensi.
Pelaksanaan seleksi kompetensi ini didasarkan pada Surat Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Nomor 10331/B-KS.04.01/SD/E/2024 tanggal 26 November 2024 yang memuat jadwal, tempat pelaksanaan, dan tata tertib seleksi.
Seleksi kompetensi ini bertujuan untuk mengisi 150 formasi PPPK tahap pertama di Kabupaten Ciamis sesuai kebutuhan prioritas.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, Pj. Bupati Ciamis didampingi oleh Kepala BKPSDM Ciamis, para pejabat terkait, serta tim pengawas yang bertugas untuk memastikan integritas dan kelancaran proses seleksi.
Beberapa hal yang diperhatikan selama kegiatan ini antara lain adalah kelengkapan sarana dan prasarana, kesiapan sistem IT untuk pelaksanaan ujian berbasis komputer (CAT), serta disiplin waktu pelaksanaan ujian.
Dalam kesempatan itu, Pj. Bupati Ciamis, Budi Waluya, memberikan pesan penting kepada para peserta seleksi kompetensi PPPK. Ia mengingatkan peserta untuk tetap fokus dan tidak terburu-buru dalam mengerjakan soal.
“Perhatikan soal dengan baik, manfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya, dan jawab dengan hati-hati,” pesannya.
Budi Waluya juga mengungkapkan harapannya agar para peserta dapat menjalani ujian dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan. Ia menekankan pentingnya semangat dan persiapan yang matang karena seleksi ini memerlukan kompetisi ketat antar peserta.
“Semoga bapak-ibu bisa lulus, karena formasi ini mengharuskan persaingan yang adil di antara sesama peserta. Kita semua berharap hasil yang terbaik,” ujarnya.
Namun, Budi Waluya juga mengingatkan, meskipun peserta mungkin tidak lulus kali ini, mereka tidak perlu berkecil hati. “Jika belum berhasil, jangan putus asa. Masih ada kesempatan lain di tempat atau waktu yang berbeda,” tambahnya, memberi semangat dan motivasi kepada seluruh peserta.
Pelaksanaan seleksi ini diharapkan dapat memberikan solusi atas kekurangan tenaga kerja profesional di berbagai sektor pemerintahan, sekaligus meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam melayani masyarakat.