KABUPATEN CIAMIS,– Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar Workshop Penyelenggaraan Rupa Bumi 2024 untuk memperkuat identitas wilayah, kedaulatan, dan budaya daerah.
Kegiatan ini berlangsung di Aula BKPSDM Ciamis pada Selasa (17/12/2024) dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Seksi Tata Pemerintahan Kecamatan, serta Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan dan Desa se-Kabupaten Ciamis.
Workshop yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, Andang Firman Triyadi, bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya penyelenggaraan nama rupa bumi, yaitu penamaan objek-objek di permukaan bumi seperti jalan, jembatan, gunung, dan danau.
Penamaan ini tidak diberikan secara sembarangan, melainkan melalui proses yang terstruktur untuk melindungi identitas wilayah dan memperkuat kedaulatan negara.
Dalam sambutannya, Andang menyatakan bahwa penyelenggaraan rupa bumi merupakan kegiatan strategis yang tidak hanya berkaitan dengan administrasi pemerintahan, tetapi juga dengan pelestarian nilai-nilai budaya, sejarah, serta adat istiadat setempat.
“Tujuan dari penyelenggaraan nama rupa bumi ini adalah untuk melindungi kedaulatan dan keamanan wilayah NKRI, melestarikan budaya serta mewujudkan tertib administrasi pemerintahan,” ungkap Andang.
Lebih lanjut, Andang menjelaskan beberapa manfaat penting dari penyelenggaraan rupa bumi, baik dari sisi pemerintahan, pariwisata, maupun ekonomi. Dari sisi pemerintahan, penamaan yang tepat dapat menjaga identitas suatu wilayah. Sebagai contoh, penamaan Kawali di Ciamis tidak akan tertukar dengan Kawalu yang ada di Tasikmalaya.
Dari sisi pariwisata, penamaan objek wisata dengan mempertimbangkan nilai budaya dan historis akan meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. “Seperti halnya Curug Tujuh Cibolang atau Situ Lengkong Panjalu, penamaan ini memiliki nilai lebih yang menarik minat pengunjung,” ujar Andang.
Selain itu, pemberian nama yang khas pada suatu produk atau tempat juga dapat berdampak positif pada perekonomian. Sebagai contoh, produk seperti Dodol Garut dan Tahu Sumedang memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena keterkaitannya dengan nama daerah tersebut.
Sekda Ciamis berharap bahwa melalui workshop ini, seluruh peserta dapat memahami lebih dalam mengenai penyelenggaraan rupa bumi dan siap mengimplementasikannya di wilayah masing-masing.
“Kami menargetkan bahwa proses penyelenggaraan nama rupa bumi di Kabupaten Ciamis ini dapat selesai dalam dua minggu ke depan, dengan kolaborasi antara kecamatan, desa, dan semua pihak terkait,” tambahnya.
Dengan adanya workshop ini, Pemkab Ciamis berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya penamaan rupa bumi sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya dan meningkatkan kualitas administrasi pemerintahan.