Eksistensi perempuan tidak bisa diremehkan. Dibalik keberhasilan pembangunan, ada peran aktif perempuan. Merekalah pemberi sentuhan estetika sehingga sebuah proses menjadi indah, penuh kebanggaan setiap insan.
“Jangan sampai kehadiran perempuan diremehkan,” jelas Caleg DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) daerah pemilihan Jawa Barat X (Kuningan, Ciamis, Banjar, Pangandaran), Hj. Wardatun Na’im, Kamis (20/3/2014).
Sekarang, menurut Wardatun Na’im, bukan zamannya lagi perempuan hanya berperan di ranah domestik. Perempuan Indonesia telah terlibat sejak era kemerdekaan dulu.
Dia mencontohkan, dibalik pemimpin Indonesia dahulu, Soekarno, ada Fatmawati. Dibalik kesuksesan Soeharto, ada Tien Soeharto. BJ Habibie ketika menjadi presiden selalu didukung istrinya Ainun Habibie. Dibalik kesuksesan Presiden Amerika, Barrack Obama, ada Michelle Obama. Perempuan-perempuan di atas semua membuktikan eksistensinya mewarnai pembangunan yang berlangsung.
Saat ini, jelas Wardatun Na’im, keterlibatan kaum perempuan menjadi salah satu solusi sukses target pembangunan. Karena itu, upaya meningkatkan keterlibatan perempuan harus terus didorong. Terutama lewat insentif untuk meningkatkan partisipasinya pada Pemilu 2014.
Menurutnya, kaum perempuan harus mampu memanfaatkan Pemilu 2014 untuk memperbesar keterwakilan mereka dalam berbagai agenda pembangunan. Undang-undang sudah menyediakan ruang dengan menetapkan kuota 30 persen. Semua partai politik juga sudah diwajibkan memenuhi kuota tersebut.
Tinggal bagaimana aturan itu dilaksakan dengan benar-benar disemangati visi emansipasi dan memperbanyak partisipasi perempuan. Bukan sekadar memenuhi target. “Maka, perlu kaum perempuan bertekad dalam bersaing dan menyiapkan kemampuan yang dibutuhkan untuk memenangi kompetisi,” tandas caleg yang pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini. (*)